Showing posts with label HAMA dan PENYAKIT. Show all posts
Showing posts with label HAMA dan PENYAKIT. Show all posts

Teknik Pengendalian Hama Lalat Buah (Bactrocera sp.) Pada Tanaman Jeruk

Assalamualaikum sahabat warung Agriculture dimanapun berada.. kali ini kita akan membahas tentang seputar hama yang paling menjengkelkan para petani khususnya petani yaitu Lalat Buah (Bactrocera sp.). mengapa dikatakan menjengkelkan..?? karena hama ini sangat sulit dikendalikan dan oleh sebab itu petani selalu pusing dibuat lalat buah ini.. xaxa.. termasuk saya..karena apa.. karena saya harus memulainya dari mana..?? haraahhh..xixi
lah terus gmn..?? tenang aja.. saya akan cuba sedikit bercerita dalam artikelini bagaimana cara mengendalikan hama lalat buah ini dari segi pengalaman saya di lapang. 

Lalat buah merupakan hama yang banyak menyerang tanaman buah baik buah buahan maupun tanaman sayur buah. ciri morfologi dari hama ini digambarkan seperti ngengat atau ya bisa di katakan mirip dengan tawon madu namun sebesar lalat biasa..itu bahasa saya lhu ya..kalau bahasa biologinya.. terlalu panjang ntar bahasanya.. dan di sini saya tidak membahas bagaimana bentuk atau ciri morfologi buah jeruk yang terkena serangan lalat buah karena akan lebih mudah jika langsung di jelaskan dengan menggunakan gambar.. dan begitu juga lalatnya.. gimana setujukan..?? xixi.. ok langsung saja kita bahas ok..

Pengendalian Hama Lalat Buah Pada Tanaman Jeruk.

Pertama yang harus dipersiapkan adalah kondisi lingkungan lahan yang baik akan sangat menentukan keberhasil dari proses pengendalian lalat buah. seperti apa..?? apakah lahan jeruk harus di paving..??? xixix .. jawabannya NO... ok.. yang penting adalah mengendalikan gulma pada lahan.. tidak harus di bersihkan atau malah di matikan dengan menggunakan herbisida.. tapi yang pernting rumput tidak sampai tinggi-tinggi. karena rumput merupakan tempat tidur atau bersembunyinya hama ini. disamping itu piringan dari setiap tanaman juga harus bersih sehingga proses pembersihan buah yang terserang dan rontok mudah dilakukan. nah.. berikut langkah langkah yang sudah saya lakukan di kebun percobaan milik saya sendiri..xixi

ini sebetulnya rahasia perusahaan.. tapi demi keberhasilan petani jeruk khususnya maka tidak ada salahnya kita saling berbagi pengalaman.. oyyiii..

pengendalian yang saya lakukan terhadap hama ini bisa dikatakan aneh.. soalnya g lumrah.. dan terkesan nggak cocok.. xixi tapi alhamdulillah hasilnya.. serangan hama lalat buah berkurang hingga 75-80%. cara yang saya gunakan yaitu dengan menggunakan cairan yang memiliki aroma yang lalat itu tidak suka. apa itu..?? ada yang tau..?? xixi jawabannya adalah Minyak Kayu Putih atau bisa juga menggunakan minyak wangi Fambo :" itu lek bahasa penduduk sini.. itu lhu minyak yang baunya seperti munyak nyong nyong yang di pake mabh mbah dukun.. xixi

Nah jika sahabat menggunakan minyak wangi fambo sebagai senjatanya.. maka dosis yang digunakan adalah sebanyak 3 botol untuk 1 drum 200 L larutan. kenapa saya nggak menyarankan minyak kayu putih.. alasannya karena harganya mahaalll.. jadi kenapa harus pakai yang mahal jika ada yang murang namun itu manjur,.. xixixi

Larutan minyak wangi fambo tadi bisa di campur dengan larutan campuran pestisida dan kawan kawan. dan dilakukan pengompresan seminggu sekali.. 

Nah itulah pengalaman saya mengendalikan hama lalat buah di lahan.. karena sudah hampir menyerah karena dengan berbagai cara wes dilakukan tapi hasilnya g kelihatan.. jadi..sahabat bisa cuba di lahan budidayanya dan semoga sukses.. eh iya.. minyak fambo juga bisa digunakan untuk mengendalikan hama keper atau jenis ngengat kupu dari hama ulat flutella yang menyerang tanaman gubis gubisan lhu... 

Selamat mencoba sahabat... 

Teknik Pengendalian Hama Dan penyakit Cabai Merah (Capsicum annuum L.) Secara Kimiawi Part 2

Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman sebetulnya g susah suah banget kok. yang penting kita perhatian dan penuh kasih sayang terhadap tanaman pasti tanaman juga akan memberikan hasil yang baik buat kita.. iya ga..?? xixi

seperti yang sudah kita bahas pada Part 1, pengendalian hama penyakit pada fase vegetatif sangat berperan penting dalam masa depan tanaman kita.. ya seperti kita sendiri.. kita di beri susu..kita di beri asupan giji yang baik... pendidikan dan oengobatan... ya wes pokok gitu.. agar saat dewasa nanti kita jadi pintar dan sehat.. sama juga dengan tanaman.. xixxi... iya ga..??

nah pada Part 2 ini kita akan membahas pengendalian hama pada fase berikutnya yaitu fase generatif.. atau bisa di bilang dewasa..atau ya itu.. iya itu... iya.. kamu.... xaxaxa

oke Langsung Jlemmm ae..ok.

FASE GENERATIF
fase generatif itu gini lhu rek.. kita bahas dengan bahasa njelimrt yo.. xixi.. ok fase generatif itu adalah dimana dimulai saat tanaman sudah mulai belajar berbunga.. belajar pacaran.. belajar sir siran.. belajar.. eemmhhh bablas sweneng para pembaca.. xixi nah pokok intinya gitu..

nah pada fase ini.. pengendalian hama dan penyakit yang harus dilakukan yaitu sudah mulai beragam.. mulai dari serangga pengganggu..jamur parasit buah.. sampai penyakit oleh virus.. yang kalau pada fase vegetatif terlambat untuk menanganinya... ingat itu.. xixi
oleh sebab itu.. maka pemakaian zat racun semakin kompleks.. tapi.. ingat.. jangan sekali kali mencampur jenis pestisida atau fungisida dengan fungsi yang sama.. apapun itu alasannya.. contoh.. biasanya petani itu.. sudah pakai antracol masih di campur lagi dengan folicur.. eemhhh ini sama aja bohong. ok.. penjelasannya kita bahas di pertemuan depan ya teman teman..xixi

ok.. lanjutt.. xixi

maka dari jumlah hama yang komplek itulah.. intensitas kita memberikan perhatian akan semakin ekstra juga... eemmhh.. keberatan...?? namanya juga anak remaja pasti pengaruh lingkungan sangat besar resikonya.. iyo g..?? xixi oleh karena itu.. pengaplikasian pestisida.. dan fungisida harus sangat tepat sasaran agar g mubajir.. dan interval pengompresan di persempit menjadi 5-6  hari sekali.. dengan rumus...

Air.. Perekat.. ZPT.. Pestisida.. Fungisida.. Pupuk Buah.

untuk pestisida dan fungisida disarankan jangan gonta ganti.. maka itu harus sesuai dengan hama sasaran.. misal untuk cabuk.. cukup pakai Abacel.. bercak daun.. cukup pakai daconil.. uwes.. jika ada pertanyaan.. gimana kalau hama yg menyerang lebih dari satu..?? maka jawabnnya.. lihat bahan aktif pada kemasan pestisidanya.. karena untuk 1 bahan aktif.. bisa di gunakan pada jenis hama yang berbeda.. contoh.. ulat grayak dan kutu daun.. sama sama bisa di kendalikan dengan abamektin.. nah masih banyak yang lain.. yg penting jangan mencampur 2 jenis pestisida yang memiliki fungsi yg sama.. TITIK..
karena di pasaran sangat banyak merk dan bahan aktif pest atau fungisida yang bisa di gunakan untuk mengendalikan 1 hama.

nah segini dulu pembahasan kita.. kurang lebihnya.. im sorry.. xixi.. selamat Bertani..

Pengendalian Hama Dan Penyakit Pada Ubi Jalar

Pengendalian dengan teknik budi daya meliputi penggantian atau modifikasi cara bercocok tanam yang secara langsung atau tidak langsung dapat menurunkan populasi atau memutus siklus hidup C. formicarius. Cara ini tidak mencemari lingkungan, relatif mudah dilaksanakan, dan kompatibel dengan pengendalian yang lain. Pergiliran tanaman merupakan cara budi daya yang dapatmencegah serangan kumbang C. formicarius.


Dianjurkan menanam ubi jalar hanya sekali dalam 5 tahun, mencegah menanam 2 tahun berturut-turut pada arealyang sama, atau menanam padi di antara dua pertanaman ubi jalar. Pada prinsipnya pergiliran tanaman bertujuan mematahkan siklus hidup C. formicarius. Tumpang sari ubi jalar dengan buncis, ketumbar, labu, lobak, adas,kacang hijau, dan kacang tanah juga dapat mencegah serangan hama tersebut. Retakan tanah merupakan jalan utama bagi hama untuk mencapai umbi dan akar untuk meletakkan telur. Umbi yang bertambah besar menyebabkan tanah menjadi retak.

Hama utama adalah boleng Cylas formicarius, penggerek batang Omphisa anastomasalis serta nematoda Meloidogyne sp.

Hama tersebut dapat dikendalikan secara terpadu dengan:
  • menggunakan varietas yang agak tahan. 
  • gunakan stek dari tanaman sehat. 
  • perlakukan stek dengan mencelupkan stek ke dalam larutan insektisida marshal dengan dosis sesuai
  • anjuran selama 2–3 menit.
  • pemberian Furadan 3G secara larikan 5–7 cm dari barisan tanaman.
  • pengairan yang cukup.
  • pembumbunan.
  • penangkapan serangga dewasa jantan dengan seks feromon, dan penyemprotan insektisida nabati yaitu ekstrak daun atau biji mimba (Azadirachta indica) dengan konsentrasi 4%. 
  • panen tepat waktu atau tidak terlambat akan mengurangi serangan hama.
  • rotasi tanaman.
Penyakit utama yang menyerang ubi jalar adalah Kudis (Scab)

Disebabkan oleh cendawan Sphaceloma batatas atau Elsinoe batatas. Patogen ini merupakan salah satu patogen  penting di daerah tropik dan dapat menurunkan hasil hingga 30% pada varietas yang rentan terhadap penyakit kudis. Kondisi lingkungan yang lembab dan curah hujan yang tinggi sangat mendukung perkembangan cendawan Shpaceloma batatas atau Elsinoe batatas. Sumber inokulum berasal dari stek yang sakit, umumnya tanaman ubijalar ini diperbayak dari stek, maka penyebaran cendawan ini sangat mudah. Penyakit dapat berkembang biak dalam cuaca sejuk pada suhu 13–27 oC.

Gejala kerusakan akibat kudis

Gejala spesifik tanaman yang terserang cendawan ini adalah berupa kudis pada daun dan batang. Awalnya gejala ini berbentuk bercak bundar sampai elips pada batang, pada serangan yang berat panjang bercak mencapai 1 cm. Pada tingkat selanjutnya daun berubah bentuk menjadi keriting atau berkerut dan tunas-tunas menjadi keriting atau berkerut dan tunas-tunas muda menjadi kerdil. Akibat serangan ini daun ubi jalar menjadi tidak produktif dalam melakukan fotosintesis sehingga menurunkan hasil.

Pengendalian Penyakit Kudis
  • Menanam varietas ubi jalar yang tahan terhadap penyakit kudis.
  • Melakukan perbanyakan bibit dengan umbi dan pergiliran tanaman. 
  • Menanam ubi jalar dari klon campuran yang mempunyai daya hasil tinggi.
  • Menyempurnakan drainase dapa musim penghujan. 
  • Memberikan mulsa jerami pada bedeng-bedeng tanaman ubi jalar.
  • Menggunakan bibit ubi jalar yang berasal dari stek bebas penyakit.
  • Membersihkan sisa-sisa tanaman (sanitasi kebun).
  • Memangkas bagian tanaman yang sakit dan membakarnya.

Cara Pengendalian Hama Dan Penyakit Tanaman Lada


Cara Pengendalian Hama Dan Penyakit Pada Tanaman Lada

Pengendalian Hama dan Penyakit Terpadu
Sering terjadinya fluktuasi harga lada yang cukup tajam, bahkan harga jual sering kali sangat rendah membuat petani lada tidak dapat membeli sarana produksi. Oleh sebab itu dianjurkan dalam budidaya lada untuk menyertakan kegiatan lainnya misalnya diintegrasikan dengan ternak, disertai penanaman penutup tanah (A. pintoi). Cara tersebut selain membuat sistem usahatani lada menjadi lebih efisien juga merupakan usaha Pengendalian Hama (termasuk penyakit) Terpadu (PHT) yang ramah lingkungan dan berkesinambungan.


Pengendalian menggunakan pestisida kimiawi
dilakukan pada saat populasi hama atau intensitas serangan patogen penyakit tinggi, dengan tujuan menekan
perkembangan hama dan patogen, selain itu diikuti aplikasi pengendalian secara hayati mempergunakan musuh alaminya.

Komponen teknologi budidaya lada dengan pendekatan ekologi yang efisien dan berkelanjutan adalah sbb:




Hama Dan Penyakit Tanaman Lada

Jenis hama dan penyakit
Hama utama yang menyerang tanaman lada adalah penggerek batang (Lophobaris piperis) , pengisap buah (
Dasynus piperis) , pengisap bunga (Diconocoris hewetti). Penyakit utama tanaman lada adalah penyakit busuk pangkal batang (BPB) yang disebabkan oleh jamur Phytophthora capsici.